Kingdom: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Apium
Spesies: A. graveolens
Komposisi :
Seledri
mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 gr):
a. kalori
sebanyak 20 kalori,
b. protein 1
gram
c. lemak 0,1
gram
d. hidrat arang
4,6 gram
e. kalsium 50 mg
f. fosfor 40 mg
g. besi 1 mg
h. Vitamin A 130
SI
i. Vitamin B1
0,03 mg
j. Vitamin C 11
mg Dan 63%
bagian dapat
dimakan. Daun seledri juga banyak mengandung apiin, di samping substansi
diuretik yang bermanfaat untuk menambah jumlah air kencing.
Deskripsi
Terna tegak,
tahunan, tinggi 25- 100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Bunga banyak,
kecil-kecil, berwarna putih atau putih kehijauan. Dapat dibudidayakan di
manamana dari dataran rendah sampai dataran tinggi, menyukai tempat yang lembab
dan subur. Sering ditanam dalam pot.
Ada tiga
kelompok seledri yang dibudidayakan:
Seledri daun atau seledriiris (A.
graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak
dipakai di masakan Indonesia.
Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok
dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya
dipakai sebagai komponen salad. Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum),
yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat
semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K
Manfaat
Manfaat
Daun-daunnya
digunakan sebagai penambah aroma/rasa pada masakan, juga sebagai sayuran atau
sebagai salad. Selain itu, tanaman ini banyak mengandung vitamin A, C, dan zat
besi., dan berkhasiat sebagai obat rematik.
Syarat Tumbuh
Seledri
merupakan tanaman dataran tinggi yang dapat tumbuh baik pada kisaran suhu 7-16°
C. Tanah yang baik untuk areal penanamannya adalah yang subur dan gembur dengan
pH 5,5-6,8.
Pedoman Budidaya
Persemaian
Seledri
dikembangbiakkan dengan biji. Oleh karena itu, untuk mendapat pertumbuhan dan
produksi yang baik, maka harus ditunjang dengan benih yang baik pula. Beberapa
jenis seledri seperti parsley dan celery, bibitnya umumnya didatangkan dari
luar negeri. Sebelum disemaikan, sebaiknya biji seledri direndam dalam air
dengan suhu 50° C selama 15 menit untuk merangsang perkecambahan. Benih-benih
ini kemudian ditaburkan pada alur-alur dalam kotak atau bedeng persemaian. Jarak
antaralur 2 cm dan dalamnya 1 cm. Alur lalu ditutup setipis mungkin dengan
tanah agar mudah berkecambah.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah
dilakukan sebelum tanaman di persemaian dipindahkan ke lahan. Tanah dibajak
atau dicangkul, diberi pupuk kandang sebanyak 15 ton/ha, digemburkan, serta dibuat
bedengan-bedengan. Lebar bedengan lm dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan
lahan. Bedengan-bedengan itu kemudian disiram dengan air secukupnya, lalu
didiamkan selama seminggu sehingga reaksi-reaksi di dalam tanah menjadi stabil.
Penanaman
Setelah berumur
2 minggu, bibit seledri sudah dapat dipindahkan ke bedengan yang telah disiapkan.
Jarak tanam yang digunakan tergantung jenisnya, tetapi umumnya digunakan jarak tanam
(40 x 40) cm.
Pemeliharaan
Pemupukan
Selain
penggunaan pupuk kandang sebagai pupuk dasar, tanah juga perlu diberi pupuk susulan
berupa pupuk buatan, yaitu urea 435 kg/ha, TSP 400 kg/ha, dan KCl 300 kg/ha.
Hama
dan Penyakit
Hama
Hama yang sering
menyerang pertanaman seledri adalah sebagai berikut.
Nematoda
Bagian tanaman
yang diserang adalah akar sehingga tampak berbintil-bintil besar atau kecil. Keadaan
ini akan mengganggu aktivitas akar dalam penyerapan air dan unsur-unsur hara
yang diperlukan tanaman. Serangan yang berat pada saat tanaman muda dapat
menyebabkan tanaman tumbuh kerdil. Hama ini dapat dikendalikan dengan insektisida
Curacron dengan dosis 1,3 cc/liter air.
Kutu Daun
(Aphid)
Hama ini
menimbulkan kerusakan pada daun. Daun muda yang terserang menjadi kuning dan
akhirnya mengering. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terhambat. Hama ini dapat
diberantas dengan insektisida Basudin 60 EC dengan dosis 2 cc/1 air.
Penyakit
Penyakit pada
seledri berupa bercak-bercak klorosis dan nekrosis yang bisa meluas pada daun
dan tangkai daun. Pada bagian yang mengalami nekrosis tampak bintik-bintik
hitam. Sedangkan pada tangkai daun bercak cokelat tampak memanjang. Penyakit
ini dinamakan late night yang disebabkan oleh cendawan Septoria sp.
Penyakit lain yang juga sering menyerang adalah bakterial soft rot yang
disebabkan oleh Erwinia carotovora. Penyakit ini dapat dikendalikan
dengan penyemprotan Dhitane dengan dosis 1,5 g/1 air. Namun, jika tanaman telah
terserang, sebaiknya dicabut dan dimusnahkan.
Panen dan Pasca
Panen
Seledri mulai
dapat dipanen pada umur 6-8 minggu setelah tanam. Yang dipanen adalah daun yang
tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Parsley dapat dipanen beberapa kali
hingga mencapai umur maksimum 5 bulan, biasanya satu tanaman dapat dipanen 6- 8.helai
daun. Sedangkan celery dipanen dengan cara dipotong.
0 Response to "Teknik Budidaya Tanaman Seledri"
Posting Komentar