-->

Sejarah Ubi Jalar














Ubi jalar atau ketela rambat atau sweet potato diduga berasal dari benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah. 

Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropis pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia (BPPT, 2008). 


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Ubi kemili (Stemona tuberosa)

Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Pandanales
Suku : Stemonaceae
Warga : Stemona
Jenis : Stemona tuberosa Lour

Nama umum : Ubi kemili

Nama Inggris : Stemona

Sinonim : Stemona angusta I.Telford, Stemona australiana (Benth.) C.H.Wright,  Stemona japonica (Blume) Miquel (syn. Roxburghia japonica, S. ovata)

Nama daerah : Galak tua, pokok seratus, stemona, pecah kelambu

Ciri – ciri : Ubi kembili merupakan herba menjalar yang mepunyai ubi yang lembut, setinggi 60 hingga 90 cm dan ditanam sebagai tanaman semusim. Batangnya lembut, semi-sukulen, bersegi empat,  pubesen, melentur atau menegak dan tumbuh pada buku ruas bagian bawah pohon yang ditumbuhi akar. Daunnya oval hingga sub-orbikular, tepi daun bergerigi kasar, berukuran 2 hingga 6 cm panjang, 1.5 hingga 4 cm lebar dan berwarna hijau muda. Daun ini beraroma apabila diramas. Infloresen terminal, berjambak tegak, berbunga banyak, kecil dan berwarna keunguan. Herba ini berubi seperti kentang,berukuran 2 hingga 4 cm panjang, 0.5 hingga 2 cm lebar, berwarna hitam keperangan dan isinya berwarna putih susu.

Penyebaran : Tumbuhan ini berasal dari Madagaskar atau Afrika tropika dan tersebar hingga ke Sri Lanka, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Habitat : Ubi kembili merupakan tumbuhan liar

Kandungan kimia : Senyawa kimia yang terkandung dalam ubi kembili adalah alkaloid stemona

Bagian tanaman yang digunakan adalah bagian umbinya

Cara kerja : Ubi kembili bersifat sebagai insektisida

Khasiat lain : Keguanan lain dari ubi kembili adalah sebagai obat batuk dan anti bakteria

Pengaruh terhadap organisme berguna : aman


(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Tembelekan ( Lantana camara)

Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa :Solanales
Suku : Varbenaceae
Warga :Lantana
Jenis : Lantana camara L.

Sinonim : Lantana aculeate, L. camaena

Nama umum : Saliara

Nama daerah : Durian Kura, Luyian Beramatai (Kalimantan); Tai ayam (Sunda)

Nama Inggris : Sage, wild sage

Ciri – ciri : Herba, batang berbulu dan berduri serta berukuran lebih kurang 2 cm . Daunnya kasar , beraroma dan berukuran panjang beberapa sentimeter dengan bagian tepi daun yang bergerigi . Bercabang banyak, ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak berduri tinggi + 2 m. Terdapat sampai 1.700 m di atas permukaan laut, di tempat panas, banyak dipakai sebagai tanaman pagar, bau khas. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur ujung meruncing pinggir bergerigi tulang daun  menyirip, permukaan atas berambut banyak terasa kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarang. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai warna putih, merah muda, jingga kuning, dan sebagainya. Buah seperti buah buni berwarna hitam mengkilat bila sudah matang.

Penyebaran : Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.700 m dpl.

Habitat : Tembelekan ditemukan pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau agak ternaung.

Kandungan kimia : Senyawa kimia yang terkandung dalam tembelekan antara lain alkaloida, saponin, flavanoida, tanin dan minyak atsiri Bagian tanaman yang digunakan adalah daun.

Cara kerja :
  1. Bersifat sebagai insektisida
  2. Penolak (repellent)

Khasiat lain : Khasiat lain dari tembelekan adalah sebagai obat batuk, obat luka, peluruh air seni, dan obat bengkak

(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Tembakau (Nicotiana tabacum)

Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Solanaceae
Warga : Nicotiana
Jenis : Nicotiana tabacum

Nama umum : Tembakau

Nama Inggris : Tabacco

Nama daerah : Bakong (Aceh), Bako (Gayo), Timbako (Batak Kara), Timbaho (Batak Toba), Bago (Nias), Tembakau (Melayu), Temakaw (Bengkulu), Tembakau (Minangkabau), Tembaku (Lampung), Bako (Sunda), Bako (Jawa Tengah), Debak (Madura), Tembako (Sasak), Modo (Roti), Tabako (Timor), Tambako (Makasar), Tabaku (Seram), dan Tabaku (Ternate).

Ciri – ciri : Ternak, semusim, tinggi ± 2 m. Batang berkayu, bulat, berbulu, diameter ± 2 cm, hijau. Daun tunggal, berbulu, bulat telur, tepi rata,  ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 20-50 cm, lebar 5-30 cm, tangkai panjang 1-2 cm, hijau keputih-putihan. Bunga majemuk, tumbuh di ujung batang. Kelopak bunga berbulu, pangkal berlekatan. ujung terbagi lima, tangkai bunga berbulu, hijau. mahkota bentuk terompet, merah muda. Buah kotak, bulat telur, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji kecil, coklat. Akar tunggang, putih.

Penyebaran : Tanaman ini berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Habitat : Tembakau ditanam pada berbagai macam kondisi iklim. Rata-rata temperatur untuk pertumbuhan optimum adalah 21×°C. Curah hujan yang dibutuhkan adalah 300—400 mm, yang tersebar merata sepanjang musim pertumbuhan. 

Tembakau sigaret memerlukan musim kering pada akhir musim untuk mendapatkan daun tebal dan warna kuning pada daun yang diobati. Untuk menghasilkan daun yang tipis dan elastis, tembakau bungkus memerlukan kelembaban tinggi (70% pada siang hari) dan mereduksi intensitas cahaya (70% ochaya penuh). 

Awan terjadi pada hari hujan sebagai filter alami untuk matahari. Kualitas tembakau Deli dikatakan ditentukan oleh keadaan iklim dan hanya keadaan tanah merupakan faktor kedua. Untuk menyerupai keadaan pertumbuhan Sumatra Utara, tembakau sigar ditanam dibawah naungan tidak hanya di berbagai tempat di Indonesia (Jawa), tetapi juga di Connecticut (Amerika). 

Di Jawa Tengah daerah penting untuk tembakau sigaret adalah Pegunungan Dieng kira-kira ketinggian 1000 m dpl., yang menghasilkan kualitas tembakau yang bagus. Tanah yang cocok untuk penanaman tembakau adalah tanah liat ringan dan medium dengan kapasitas air baik dan agak asam (pH 5.0¾.0). Tanah harus mempunyai drainse bagus, karena tembakau sensitif pada kebanjiran. 

Tembakau tipe sigar memerlukan tanah yang lebih subur daripada tembakau virginia. Karena pembakaran menyebabkan kualitas tembakau sigar dan tembakau sigaret, kandungan klorida dalam tanah harus rendah, lebih disukai tidak lebih dari 40 ppm irigasi air sebaiknya mempunyai klorida tidak lebih dari 25 ppm.

Kandungan kimia : Senyawa kimia yang terkandung dalam tembakau antara lain alkaloida (nikotin), saponin, flavonoida dan politenol.

Bagian tanaman yang digunakan adalah daun.

Cara kerja :
1. Bersifat sebagai insektisida
2. Racun ssaraf ,  kontak dan perut
3. Fumigan

Khasiat lain : Tanaman ini juga berkhasiat untuk obat luka.


(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Sirsak (Annona muricata, Linn.)

Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Polycarpiceae
Suku : Annonaceae
Marga: Annona
Jenis : Annona muricata Linn.

Nama Inggris : Soursop

Nama umum : Sirsak

Nama daerah : Sirsak (Indonesia); Nangka sabrang, Nangka landa (Jawa); Nangka Walanda, Sirsak (Sunda); Nangka buris (Madura); Srikaya jawa (Bali); Deureuyan belanda (Aceh); Durio ulondro (Nias); Durian batawi (Minangkabau); Jambu landa (Lampung); Langelo walanda (Gorontalo); Sirikaya balanda (Bugis dan Ujungpandang); Wakano (Nusa Laut); Naka walanda (Ternate); Naka (Flores); Ai ata malai (Timor)

Ciri – ciri : Batang mempunyai batang berkayu dan dapat hidup menahun bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan / disamping daun mahkota daun mahkota segitiga. 

Buah berbentuk majemuk agregat bertekstur empuk daging buahnya berwarna putih berbiji banyak dan mempunyai duri yang pendek mempunyai cita rasa yang manis. 

Biji biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak berwarna hitam mengkilat. Sirsak mempunyai akar tunggang.

Penyebaran : Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan.

Habitat : Sirsak dapat tumbuh di sembarang tempat, yang paling baik ditanam di daerah yang tanahnya cukup mengandung air. Di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut.

Kandungan kimia : Senyawa yang terkandung dalam sirsak antara lain senyawa tanin, fitosterol, ca-oksalat clan alkaloid murisine Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan biji.

Cara kerja :
1. Bersifat sebagai insektisida
2. racun kontak
3. Penolak (repellent)
4. Penghambat makan (antifeedant)

Khasiat lain : Tanaman ini berkhasiat pula untuk obat batu empedu, antisembelit, asam urat dan meningkatkan nafsu makan.


(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Senopodii (Chenopodium ambroioides)

Klasifikasi :
Divisi : Spermatopyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Caryophylales
Suku : Chenopodiacea
Marga : Chenopodium
Jenis : Chenopodium ambrosioides

Nama umum : Senopodii.

Nama daerah : Senopidii.

Nama Inggris : Wormseed, mexican tea.

Sinonim : Ambrina ambrosioides, A. parvula, A. spathulata, Atriplex ambrosioides, Blitum ambrosioides, C. anthelminticum, C. integrifolium, C. spathulatum, C. suffruticosum.

Ciri – ciri : Perdu, tinggi ± 2 m. Batang  berkayu, bulat, beralur, bercabang, ungu. Daun tunggal, berseling, lanset, ujung dan pangkal meruncing, tepi bersegi, panjang 5-12 cm, lebar 1- 3,5 cm,  pertulangan menyirip, tangkai 3-10 mm, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, putih. Buah kecil, panjang 5-9 mm, coklat. Biji bulat, kecil, coklat kehitaman. Akar tunggang, putih kekuningan.

Penyebaran : Tanaman ini berasal dari México Selatan dan Tengah, tapi sekarang merupakan tanaman yang umum di Eropa dan US.

Habitat : Tumbuh pada tanah yang kaya akan unsur hara.

Kandungan kimia : Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini antara lain saponin, flavonoida, tanin dan minyak atsiri. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun.

Cara kerja : Penolak (repellent).

Khasiat lain : Senopodii berkhasiat juga sebagai obat cacing.


(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Selasih ( Ocimum bacilicum L )

Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Labiatae
Marga :Ocimum
Jenis : Ocimum bacilicum L.

Nama Indonesia : Selasih.

Nama daerah : Solanis (Sunda), Selasih (Jawa Tengah), Amping (Minahasa).

Nama Inggris : Sweet Basil, French Basil.

Diskripsi tanaman: Tanaman semak semusim dengan tinggi antara 80 – 100 cm. Batang berkayu segi empat, berbulu berwarna kecoklatan. Daun tunggal bulat lancip, tepi bergerigi,  panjang daun 4 – 5 cm dan lebar 6 – 30 mm. Bunga berwarna putih atau ungu. 

Tanaman dapat tumbuh di ladang atau di tempat terbuka lainnya. Bunganya terdapat di bagian ujung batang dan dahan pokok.  Ke seluruhan bagian tumbuhan boleh mengeluarkan bau yang sangat beraroma. Biji keras, berbentuk bulat telur, diameter ± 1 mm, dan berwarna hitam. Akar tunggang berwarna putih kotor.

Distribusi/penyebaran : Tumbuhan ini berasal dari kawasan tropika dan daerah  tropika benua Asia, Afrika dan Amerika Tengah serta Selatan dan banyak ditemukan di daerah dengan ketinggian 1800 m dpl.

Habitat : Tanaman selasih telah berabad-abad lamanya berada di Indonesia dan ditanam di kawasan pekarangan untuk digunakan sendiri.

Kandungan kimia : Selasih mengandung minyak atsiri, saponin, flavanoid, tanin dan senyawa geranoil, methyl eugenol (ME), linalol serta senyawa lain yang mudah menguap. Minyak selasih dilaporkan mengandung ME > 65 %.

OPT sasaran : Lalat buah (Bactrocera dorsalis).

Khasiat lain : Daun Ocimum basilicum berguna sebagai peluruh kentut, peluruh haid, peluruh air susu ibu, obat demam, obat sariawan dan obat mual. Bijinya berguna sebagai obat kencing nanah.


(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Pongam/ki pahang (Pongamia pinnata) Merr.

Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rosales
Suku : Caesalpiniaceae
Warga : Pongamia
Jenis : Pongamia pinnata L.

Nama umum : Pongam, Ki Pahang.

Nama Inggris : Pongam, Pongamia, Puna oil tree.

Sinonim : Pongamia glabra Ventenat , Millettia novo-guineensis Kanehira & Hatusima, Derris indica (Lamk) J.J. Bennett .

Nama daerah : Bangkong (Jawa), ki pahang laut, cangkil (Sunda), kranji (Madura).

Ciri – ciri : Pongam merupakan semak atau pohon bercabang melebar. Pepagan halus atau melekah tegak lurus samar-samar, abu-abu. Daun menyirip gasal, merah muda saat muda, hijau tua mengkilap di atas dan hijau pudar dengan urat menonjol di bawah saat tua; anak daun membundar telur, menjorong atau melonjong. 

Perbungaan tandan, berpasang-pasang dengan bunga yang sangat harum; mahkota bunga putih sampai pink, ungu di dalam,  berurat kecoklatan di luar; membundar telur sungsang. Buahnya polong bertangkai pendek, menyerong-melonjong sampai menjorong, tidak merekah bila masak, berbiji 1º. Biji membulat telur.

Penyebaran : Pongam kemungkinan besar berasal dari India dan banyak ditemukan di Pakistan, India, Sri Lanka, seluruh Asia Tenggara termasuk Indonesia sampai timur laut Australia, Fiji dan Jepang. Tumbuhan ii juga diintroduksikan di Mesir dan Amerika Serikat (Florida, Hawaii).

Habitat : Kisaran tempat tumbuhnya adalah pada ketinggian antara 0 – 200 m dpl. Bagian tanaman yang digunakan adalah akar, daun, bunga, biji, dan buah.

Cara kerja :
1. Bersifat sebagai insektisida
2. Penghambat makan (antifeedant)
3. Penolak (repellent)

Khasiat lain : antiseptik melawan penyakit kulit dan rematik.


(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )


Bahan Pembuat Pestisida Nabati, Patikan kebo (Euphorbia hirta L. )

Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga :  Euphorbia
Jenis : Euphorbia hirta L.

Sinonim: Euphorbia pilufitera L.

Nama umum : Petikan Kebo.

Nama daerah : Daun biji kacang (Sumatra), nanangkaan (Sunda), gendong anak (Jakarta), fatikan kebo (Jawa), kaksekakan (Madura), sosonongs (Halmahera), isu maibi (Ternate), isu giti (Tidore).

Ciri – ciri : Herba 1 tahun, tinggi ± 50 cm. Batang lunak, beruas, penampang bulat, berbulu, bergetah putih, hijau kecoklatan. Daun tunggal, berhadapan, lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bergerigi, permukaan atas dan bawah berbulu, pertulangan menyirip, panjang 5 – 50 mm, tangkai panjang 2 -4 mm, lebar 0,7 – 1 mm, hijau keunguan . 

Bunga majemuk, tumbuh diketiak daun, kelopak bentuk cawan, ungu kehijauan, mahkota panjang ± 1 mm, berambut, hijau  kemerahan. Buah kolak, hijau kemerahan. Biji kecil, coklat. Akar tunggang, putih kotor.

Bagian tanaman yang digunakan adalah daun.

Kandungan kimia : Daun dan akar mengandung saponin, flavonoida, politenol, glikosida, sterol, eufosterol, jambulol, asam melisat, asam forbat, alkaloid, gula dan tannin.

Khasiat lain : Daun Euphorbia hirta L. berkhasiat sebagai obat batuk, peluruh air seni dan sariawan.


(sumber : Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008  Balai Penelitian Tanaman Sayuran )