Belerang
(sulfur) merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapatkan belerang dari
dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO42-). Di dalam tubuh
tumbuhan, belerang digunakan sebagai penyusun protein. Hewan dan manusia
mendapatkan belerang dengan jalan memakan tumbuhan. Jika tumbuhan dan hewan
mati, mikroorganisme akan menguraikannya menjadi gas berbau busuk yaitu H2S
atau menjadi SO2 dan SO42-.
Secara
alami, belerang terkandung di dalam tanah dalam bnetuk mineral tanah. Beberapa
gunung berapi, misalnya Gunung Arjuno di Jawa Timur, mengeluarkan belerang yang
kemudian ditambang menjadi belerang batangan. Gas belerang dihembuskan ke
udara. Selain itu, belerang di udara juga berasal dari sisa pembakaran minyak
bumi dan batubara, dalam bentuk SO2. Gas demikian banyak dihasilkan oleh asap
kenderaan dan pabrik. Karena uap air hujan, gas tersebut berubah menjadi
sulfat, yang jatuh di tanah, sungai, atau lautan. Selanjutnya sulfat dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan atau ganggang.
Sumber
pustaka : BSE (Buku Sekolah Elektronik) Biologi Pertanian Jilid 1 untuk SMK
/oleh Amelia Zuliyanti Siregar, Utt Widyastuti Suharsono, Hilda Akmal,
Hadisunarso, Sulistijorini, Nampiah Sukarno, Anja Merdiyani, Tri Heru W., Raden
Roro Dyah Perwitasari ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
0 Response to "Penjelasan Mengenai Daur belerang"
Posting Komentar